copypaste

Cara flashing Xiaomi Redmi 3, Redmi 3 Pro kebanyakan menggunakan Mi Flash dengan masuk ke mode download, caranya dengan menekan tombol power dan volume atas secara bersamaan, lantas bagaimana jika Xiaomi Redmi 3, Redmi 3 Pro tidak masuk ke mode download? Dibawah ini saya sedikit memiliki tips yang semoga bisa membatu. Cara ini berfungsi juga untuk unbrick Xiaomi redmi 3 atau redmi 3 pro salah satunya bootloop yang tidak bisa sempat masuk mode download karena restart.

Tapi seperti  biasanya “Perlu di ingat saya beserta staf lainya tidak bertanggung jawab apabila terjadi kerusakan atau kehilangan data pribadi Anda” jika tetap yakin mari ikuti langkah-langkahnya.

Siapkan Smartphone Xiaomi Redmi 3 / pro yang mau di flash, kabel data original dan masih bagus, komputer disini saya menggunakan Windows 7 64-bit

Instal Mi flash di komputer Anda. Contoh di bawah Saya menggunakan windows 7 64-bit. Jika 32-bit maka C:\Program Files\Xiaomi\MiPhone

akan muncul beberapa kali tampilan seperti di bawah ini, pilih install this driver software anyway 

4. Extract ROM Fastboot yang telah selesai di download ke partisi C menjadi seperti ini, C:\MiFlash_Redmi3_Global_7.2.1_build3

Jika Anda menggunakan ROM China stable klik dua kali di ROM fastboot yang telah di download maka akan seperti di bawah ini:

Klik dua kali di nama file nya maka akan menjadi folder

Extract ke partisi C menjadi: C:\ido_xhdpi_images_V7.5.2.0.LAICNDE_20160629.0000.25_5.1_cn

Untuk proses flashing dan caranya sama

Buka atau run Mi Flash di C:\Program Files (x86)\Xiaomi\MiPhone (Windows 7 64 bit).  Jika Windows 7 32 bit C:\Program Files\Xiaomi\MiPhone

Siapkan smartphone Xiaomi Redmi 3 / Redmi 3 pro yang sudah di charge untuk memastikan baterai terisi

Matikan smartphone Xiaomi lalu kemudian tahan Power dan  kedua Volume atas dan Bawah  secara bersamaan beberapa saat sampai muncul logo Mi dan lepaskan power tanpa melepas kedua volume sampai layar blank HITAM kembali, kemudian lepaskan. Fungsinya sama untuk masuk ke mode download.

Sambungkan Xiaomi Redmi 3 / Pro dengan komputer menggunakan kabel data

Cek, dengan menekan Refresh di Mi Flash /Flash tool apakah sudah terbaca sambungannya

Cara masuk mode edl Xiaomi Redmi 3s:
Matikan Xiaomi Redmi 3s
tekan Power + Volume bawah untuk masuk ke mode fastboot
Hubungkan Xiaomi Redmi 3s dengan komputer
buka folder C:\Program Files (x86)\Xiaomi\Google\Android
buka via cmd dan ketikan perintah
fastboot devices
fastboot oem edl

jika belum Anda harus mencobanya kembali tahan Power dan  kedua Volume atas dan Bawah  secara bersamaan beberapa saat sampai muncul logo Mi dan lepaskan power tanpa melepas kedua volume sampai layar blank HITAM kembali, kemudian lepaskan. sampai terbaca seperti di bawah ini

Klik Browse dan arahkan ke File ROM yang sudah di extract sebelumnya di C:\MiFlash_Redmi3_Global_7.2.1_build3\images kemudian klik OK

Jika menggunakan ROM  China stable menjadi seperti ini.

C:\ido_xhdpi_images_V7.5.2.0.LAICNDE_20160629.0000.25_5.1_cn\images kemudian klik OK

Klik di tanda panah kebawah di Mi Flash kemudian pilih Edvanced – Browse  arahkan ke C:\MiFlash_Redmi3_Global_7.2.1_build3 dan pilih flash_all_except_data_storage

cek di bawah

Jika menggunakan ROM China stable maka seperti ini  Edvanced – Browse  arahkan ke C:\ido_xhdpi_images_V7.5.2.0.LAICNDE_20160629.0000.25_5.1_cn dan pilih flash_all_except_data_storage

Pindahkan Press Flash button to begin opration ke Flash all kemudian klik Flash untuk memulai proses flashing

Proses flashing sedang berjalan tidak di harapkan untuk memutuskan sambungan Xiaomi Redmi 3 anda dari komputer sampai proses flashing selesai.

Jika sudah muncul seperti bawah ini the operation completed successfully itu artinya proses flashing telah selesai.

Putuskan sambungan Xiaomi Redmi 3 / Pro Anda dari komputer dan tekan power sampai muncul Logo Mi untuk memulai menyalakannya.

Bitcoin adalah sebuah uang elektronik yang di buat pada tahun 2009 oleh Satoshi Nakamoto. Nama tersebut juga dikaitkan dengan perangkat lunak open source yang dia rancang, dan juga menggunakan jaringan peer-to-peer yang menghubungkan semuanya. Tidak seperti mata uang pada umumnya, bitcoin tidak tergantung dengan mempercayai penerbit utama. Bitcoin menggunakan sebuah database yang didistribusikan dan menyebar ke node- node dari sebuah jaringan P2P ke jurnal transaksi, dan menggunakan kriptografi untuk menyediakan fungsi-fungsi keamanan dasar, seperti memastikan bahwa bitcoin-bitcoin hanya dapat di habiskan oleh orang mempunyainya, dan tidak boleh dilakukan lebih dari satu kali.

 

 

 
Desain dari Bitcoin memperbolehkan untuk kepemilikan tanpa identitas (anonymous) dan pemindahan kekayaan. Bitcoin - bitcoin dapat di simpan di komputer pribadi dalam sebuah format file wallet atau di simpan oleh sebuah servis wallet pihak ketiga, dan terlepas dari semua itu Bitcoin - bitcoin dapat di kirim lewat internet kepada siapapun yang mempunyai sebuah alamat Bitcoin. Topologi peer-to-peer bitcoin dan kurangnya administrasi tunggal membuatnya tidak mungkin untuk otoritas, pemerintahan apapun, untuk memanipulasi nilai dari bitcoin - bitcoin atau menyebabkan inflasi dengan memproduksi lebih banyak bitcoin.

Singkatnya bitcoin adalah mata uang elektronik yang didasari oleh teknologi yang paling baru dan mulai menjadi pilihan sebagai pengganti emas. Bitcoin sendiri dibuat dari gabungan berbagai teknologi dari cryptografi, ekonomi dan network membentuk sebuah program yang terdiri dari network peer-to-peer yang kokoh dan hampir mustahil untuk diserang, teknologi atau lebih tepatnya mata uang baru ini disebut cryptocurrency. Bitcoin ini pada akhirnya berfungsi sebagai mata uang.

 
Berdasarkan DailyDotCom penggunaan Bitcoin atau mata uang cryptografi ini terus meningkat drastis. Tahun 2012 lalu titik transaksi tertinggi berhasil diraih dengan transaksi mencapai 58.000 per hari. Sekarang setelah tahun baru transaksi Bitcoin terus stabil pada titik 50.000 transaksi per harinya. Pengguna internet terus antusias menggunakan bitcoin sebagai mata uang internet yang sepenuhnya bersifat digital. Bahkan perusahaan raksasa seperti Wordpress sekarang menerima mata uang bitcoin dalam penyediaan jasanya. Berdasarkan Forbes bitcoin menjadi alternatif mata uang yang populer karena kemudahannya dalam penggunaannya, sistem yang terdesentralisasi dan akses yang tersedia untuk semua orang menjadi daya tarik utama dalam mata uang ini.

 
Bahkan Bitcoin sendiri pernah dikabarkan menjadi saingan utama industri perbankan. Macleans menuturkan bahwa Bitcoin berbeda dengan mata uang online yang pernah ada di internet. Sistem yang terdesentralisasi berarti peredaran uang tidak bisa diatur oleh siapapun. Dan layaknya uang kas, transaksi bitcoin terjadi langsung dari orang ke orang tanpa perantara sehingga biaya pengiriman sangatlah minim dan transaksi ini terjadi tanpa ada batasan apapun. Sistem yang terdesentralisasi juga menjaga keamanan privasi pemilik bitcoin dan memastikan bahwa uang bitcoin mereka tidak bisa dibekukan oleh siapapun. Penggunaan bitcoin sendiri juga terus meningkat. Mt.Gox, exchanger bitcoin terbesar menunjukkan bahwa mereka telah melakukan penukaran bitcoin dengan dollar hingga mencapai titik fantastis sebesar $3 juta dollar dengan nilai tukar 1 bitcoin untuk 13 dollar. Kedepannya bitcoin diramalkan akan terus meningkat dan pengguna bitcoin akan terus bertambah. 

 

 Xiaomi’s Mi Not 2 hasn’t been getting the respect it probably deserves. After all, the phone was overshadowed at its own very launch event by Xiaomi’s other new phone, the bezel-less Mi Mix. And even when media and reporters (including myself) wrote about the Mi Note 2, we mentioned how much it looked like a Samsung Galaxy Note 7.

Let‘s address the “Note 7 ripoff” issue first. Yes, just like Samsung’s now dead phone, the Mi Note 2 has a 5.7-inch display with dual curved screens and back that meets in the middle for a perfectly symmetrical look. But it’s not fair to just dismiss Xiaomi’s product as copycat, because Xiaomi was actually the first phonemaker to introduce a curved glass back (before Samsung did it with the Note 5). And as Hugo Barra told Engadget, there’s really only one way you can do a curved screen, so this “curved front and back meet in the middle” design was just the logical next step for the company. Also, the Note 7 was introduced just two months ago — it’s almost certain that Xiaomi had begun development on the Mi Note 2 already. 

I’ve been using the Mi Note 2 for four days and much like Xiaomi’s last flagship phone, the Mi 5, this is a beast of a phone with fast performance, solid camera and great build quality. And yes, while the Mi Mix is way more intriguing as a device (I’ll have a review of that coming later this week too), the Mi Note 2 is probably a more usable day-to-day phone.

That’s because while the Mi Mix is eye-catching, it’s a concept phone in every sense of the word (more on that in my review later). The Mi Note 2, however, is like the many great flagship phones of 2016 — except it’s got the latest and best Snapdragon chip, the 821. In both real world usage (like zipping between apps and editing videos via Viva Video) and benchmark testing, the Mi Note 2 comes out at the top of every Android phone I’ve tried so far this year. Oh, and I’m on the lower tier 4GB RAM version, not the maxed out one with an extra 2GB of RAM.

Ben Sin , 

Contributor

I cover consumer tech in Asia, focusing on gadgets and gaming

Opinions expressed by Forbes Contributors are their own.
The Xiaomi Mi Note 2. Photo: Ben Sin

The Xiaomi Mi Note 2. Photos: Ben Sin

Xiaomi’s Mi Not 2 hasn’t been getting the respect it probably deserves. After all, the phone was overshadowed at its own very launch event by Xiaomi’s other new phone, the bezel-less Mi Mix. And even when media and reporters (including myself) wrote about the Mi Note 2, we mentioned how much it looked like a Samsung Galaxy Note 7.

Let‘s address the “Note 7 ripoff” issue first. Yes, just like Samsung’s now dead phone, the Mi Note 2 has a 5.7-inch display with dual curved screens and back that meets in the middle for a perfectly symmetrical look. But it’s not fair to just dismiss Xiaomi’s product as copycat, because Xiaomi was actually the first phonemaker to introduce a curved glass back (before Samsung did it with the Note 5). And as Hugo Barra told Engadget, there’s really only one way you can do a curved screen, so this “curved front and back meet in the middle” design was just the logical next step for the company. Also, the Note 7 was introduced just two months ago — it’s almost certain that Xiaomi had begun development on the Mi Note 2 already.
The dual curves on the front and back of the phone gives it a really slim feel.

The dual curves on the front and back of the phone gives it a really slim feel.

I’ve been using the Mi Note 2 for four days and much like Xiaomi’s last flagship phone, the Mi 5, this is a beast of a phone with fast performance, solid camera and great build quality. And yes, while the Mi Mix is way more intriguing as a device (I’ll have a review of that coming later this week too), the Mi Note 2 is probably a more usable day-to-day phone.

That’s because while the Mi Mix is eye-catching, it’s a concept phone in every sense of the word (more on that in my review later). The Mi Note 2, however, is like the many great flagship phones of 2016 — except it’s got the latest and best Snapdragon chip, the 821. In both real world usage (like zipping between apps and editing videos via Viva Video) and benchmark testing, the Mi Note 2 comes out at the top of every Android phone I’ve tried so far this year. Oh, and I’m on the lower tier 4GB RAM version, not the maxed out one with an extra 2GB of RAM.
Recommended by Forbes

(The Mi Note 2 scored a 1828 on Geek Bench’s single core test and 4039 on the multi-core, that beats both the Galaxy S7′s 1589/3795; Google Pixel XL’s 1607/4147, but falls short of the iPhone 7 Plus’ 3464/5688).

As I mentioned in my Mi 5 review from earlier, Xiaomi’s custom Android skin, named MIUI (now in its 8th version), is a lot cleaner than people in the west give credit for. I particularly love that it allows you to customize the phone’s hard buttons. For example: the phone comes with the back button assigned to the right of the home button, but I can swap it to the left. And the home button/fingerprint sensor, although it’s “clickable” like Samsung phones and older iPhones, Xiaomi gives the option to activate via touch. I much prefer this because having to press down on a physical button feels outdated in a world of touch buttons (even Apple’s done away with that on the iPhone 7. Samsung phones are the only ones left).

Despite the Mi Note 2 having the same type of curve as the Note 7/S7 Edge, I had virtually no erroneous touches on the curved screen during my four days of use. This is amazing, because I had serious problems using the S7 Edge without accidentally tapping something on the screen. I think part of this is due to the curves on the Mi Note 2 not being as drastic, and partly because MIUI’s palm rejection software is just much smarter than the one on Galaxy phones.+

One of the new additions to the MIUI 8 that’s very useful is the “second space” feature, which essentially partitions a portion of your phone away from the main device’s hard drive, so you can store sensitive information you might not want other people to see. Much like the Note 7′s Secure Folder, you can download second copies of apps onto the second space, and it’ll behave like a completely separate app from the first copy. That means you can have two Google Play accounts, or two WeChat apps (logged onto two different accounts) on the same phone. Switching back and forth between the “main” phone and the second space takes only a tap, and everything is locked via password, PIN or fingerprint scan.

Speaking of fingerprint scanning, holy crap, the sensor on the Mi Note 2 is fast. This might be the fastest fingerprint sensor I’ve ever used, topping even the former king, Huawei P9. It’s so fast, I never see the lockscreen when I press on the sensor when the phone’s in a sleeping state — it just goes straight to the home screen instantaneously.

The one area the Mi Note 2 disappoints slightly is the camera. Despite some gaudy specs (22.5 MP, f/2.0), I found the photos to range from solid to good, which isn’t bad by any means, but the bar for smartphone photography is set so high. Here are some samples. 

Sumber : http://www.forbes.com/sites/bensin/2016/11/05/xiaomi-mi-note-2-review-more-than-just-a-galaxy-note-7-lookalike/2/#3a73b70d607a 

XIAOMI MI MIX

 

 Our iPhone devteam worked 5+ months to find a solution to remove & Bylpass iCloud, and because we know that the iPhone bootrom is extremely small and quick and any take advantage of give many mistakes, we found a couple of methods to unlock, bypass and also fully activate any iPhone, iPad and iPod touch. All this methods has been integrated in a software package tool named iCloud Remover 1.0.2. This software is completely free for personal usage, and every version is fully encrypted with HUID (Hardware Distinctive Id encryption).